Khutbah Jumat: Meraih Berkah Di Era Digital (1 Agustus 2025)
Khutbah Pertama
Mukadimah
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Guys, pada hari Jumat yang penuh berkah ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang bukan hanya sekadar ucapan di lisan, tetapi takwa yang terimplementasi dalam setiap tindakan dan perilaku kita sehari-hari. Ingatlah firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Ali Imran ayat 102:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim.”
Ayat ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa takwa adalah bekal terbaik dalam menghadapi kehidupan di dunia dan akhirat. Di era digital yang serba cepat dan penuh tantangan ini, takwa menjadi kompas yang akan menuntun kita agar tidak tersesat dalam gemerlap dunia. Khutbah Jumat kali ini akan membahas tentang bagaimana meraih keberkahan di era digital dengan berlandaskan takwa kepada Allah SWT.
Era Digital: Peluang dan Tantangan
Di zaman sekarang ini, kita hidup di era digital, sebuah era yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Internet, media sosial, artificial intelligence, dan berbagai inovasi teknologi lainnya telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, belajar, dan bahkan beribadah. Era digital menawarkan peluang yang sangat besar untuk kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Kita bisa mengakses informasi dengan mudah, berkomunikasi dengan siapa saja di seluruh dunia, mengembangkan bisnis secara online, dan bahkan menyebarkan dakwah Islam dengan lebih efektif.
Namun, di balik segala kemudahan dan manfaat yang ditawarkan, era digital juga menyimpan tantangan yang tidak sedikit. Informasi yang tidak benar (hoax), ujaran kebencian, konten pornografi, perjudian online, dan berbagai bentuk kejahatan siber lainnya menjadi ancaman nyata bagi moral dan akhlak kita. Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa terjerumus ke dalam hal-hal yang dilarang oleh agama dan merugikan diri sendiri serta orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki filter yang kuat dalam menghadapi era digital ini. Filter tersebut adalah takwa kepada Allah SWT.
Takwa sebagai Filter di Era Digital
Takwa adalah benteng utama yang akan melindungi kita dari pengaruh negatif era digital. Dengan takwa, kita akan senantiasa berhati-hati dalam menggunakan teknologi. Kita akan berpikir panjang sebelum membagikan informasi, berkomentar di media sosial, atau mengakses suatu situs web. Takwa akan membimbing kita untuk memanfaatkan teknologi secara positif dan produktif, serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kejahatan.
Salah satu wujud takwa di era digital adalah dengan memanfaatkan internet dan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat. Kita bisa menggunakan platform online untuk belajar agama, mencari ilmu pengetahuan, berdakwah, berbisnis, atau menjalin silaturahmi dengan saudara dan teman-teman. Hindarilah penggunaan media sosial untuk menyebarkan gosip, fitnah, ujaran kebencian, atau konten-konten yang tidak senonoh. Ingatlah bahwa setiap perkataan dan perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Qaf ayat 18:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tidak ada suatu kata pun yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”
Selain itu, takwa juga mengharuskan kita untuk menjaga diri dan keluarga dari pengaruh buruk internet. Awasi penggunaan internet oleh anak-anak dan remaja. Pastikan mereka mengakses konten-konten yang positif dan mendidik. Bimbing mereka untuk menggunakan internet secara bijak dan bertanggung jawab. Jadilah teladan yang baik bagi mereka dalam menggunakan teknologi.
Kisah Inspiratif: Pemuda yang Berkah di Era Digital
Sebagai contoh inspiratif, ada seorang pemuda bernama Ali yang memanfaatkan era digital untuk meraih keberkahan. Ali adalah seorang mahasiswa yang gemar belajar agama. Ia memanfaatkan internet untuk mengakses berbagai sumber ilmu pengetahuan Islam, mengikuti kajian online, dan berdiskusi dengan para ulama. Ali juga aktif berdakwah di media sosial. Ia membuat konten-konten yang menarik dan bermanfaat tentang Islam, seperti video pendek, infografis, dan tulisan-tulisan inspiratif. Berkat ketekunannya, Ali berhasil menarik perhatian banyak orang dan menginspirasi mereka untuk lebih dekat dengan agama. Selain itu, Ali juga memanfaatkan internet untuk mengembangkan bisnisnya. Ia menjual produk-produk halal secara online dan berhasil meraih penghasilan yang cukup besar. Ali menggunakan sebagian dari penghasilannya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dan berinvestasi dalam pendidikan. Kisah Ali ini menjadi bukti bahwa dengan takwa, kita bisa meraih keberkahan di era digital.
Khutbah Kedua
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wassalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashhabihi ajma’in.
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.
Pada kesempatan yang mulia ini, saya mengajak kita semua untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Mari kita jadikan takwa sebagai landasan dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk dalam menggunakan teknologi di era digital ini. Ingatlah bahwa dunia ini adalah ladang untuk akhirat. Apa yang kita tanam di dunia, itulah yang akan kita tuai di akhirat. Jika kita menanam kebaikan, maka kita akan menuai kebaikan. Namun, jika kita menanam keburukan, maka kita juga akan menuai keburukan.
Mari kita manfaatkan era digital untuk hal-hal yang bermanfaat dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kejahatan. Jadilah agen perubahan yang positif di dunia maya. Sebarkanlah kebaikan dan kebenaran. Jalinlah silaturahmi dan persaudaraan. Dan yang terpenting, jangan lupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim, yaitu beribadah kepada Allah SWT.
Doa
Marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa memberikan kita kekuatan dan hidayah untuk menjadi hamba-Nya yang bertakwa. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, menerima amal ibadah kita, dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya.
Allahumma inna nas’aluka salamatan fiddin, wa ‘afiyatan fil jasad, wa ziyadatan fil ‘ilm, wa barakatan firrizq, wa taubatan qablal maut, wa rahmatan ‘indal maut, wa maghfiratan ba’dal maut.
Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina ‘adzabannar.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.