Khutbah Jumat: Menjaga Lisan & Persatuan Umat (1 Agustus 2025)

by HITNEWS 63 views
Iklan Headers

Khutbah Pertama

Mukadimah

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘ala Rasulillah, wa ‘ala alihi wa shohbihi wa man walah, amma ba’du.

Saudara-saudara kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT, pada hari yang mulia ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Guys, dalam kesempatan khutbah Jumat yang penuh berkah ini, saya mengajak kita semua untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk menghadapi kehidupan di dunia dan akhirat. Dengan ketakwaan, kita akan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari segala macam malapetaka. Ingatlah firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, Surah At-Talaq ayat 2-3:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”

Ayat ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa ketakwaan adalah kunci dari segala kemudahan dan keberkahan dalam hidup. Ketika kita bertakwa kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan yang kita hadapi dan memberikan rezeki yang tidak terduga. Jadi, guys, yuk kita sama-sama tingkatkan takwa kita!

Selain itu, guys, jangan lupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Kita semua akan kembali kepada Allah SWT dan mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan waktu yang diberikan ini untuk beramal saleh dan beribadah kepada Allah SWT. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena telah menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Rasulullah SAW bersabda:

Dunia ini adalah ladang akhirat.

Hadits ini mengingatkan kita bahwa dunia ini adalah tempat kita bercocok tanam untuk kehidupan akhirat. Apa yang kita tanam di dunia, itulah yang akan kita panen di akhirat. Jika kita menanam kebaikan, maka kita akan menuai kebaikan. Sebaliknya, jika kita menanam keburukan, maka kita akan menuai keburukan. Jadi, mari kita tanam sebanyak-banyaknya kebaikan di dunia ini agar kita dapat menuai kebahagiaan di akhirat kelak.

Pentingnya Menjaga Lisan

Kaum muslimin yang berbahagia, dalam khutbah kali ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan tentang pentingnya menjaga lisan. Lisan adalah salah satu anggota tubuh yang paling sering kita gunakan. Namun, seringkali kita tidak menyadari bahwa lisan dapat menjadi sumber masalah dan dosa. Betapa banyak perselisihan, pertengkaran, bahkan peperangan yang terjadi akibat lisan yang tidak terjaga. Betapa banyak hati yang terluka dan persahabatan yang rusak akibat ucapan yang kasar dan menyakitkan.

Guys, lisan ini kecil bentuknya, tapi dampaknya bisa besar banget, lho! Ucapan kita bisa bikin orang seneng, tapi juga bisa bikin orang sedih bahkan marah. Makanya, penting banget buat kita buat jaga lisan kita. Jangan sampai kita ngomong yang enggak-enggak, apalagi sampai nyakitin hati orang lain. Ingatlah firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, Surah Qaf ayat 18:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tidak ada suatu kata pun yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”

Ayat ini menjelaskan bahwa setiap perkataan yang kita ucapkan akan dicatat oleh malaikat. Tidak ada satu pun perkataan yang luput dari catatan. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam berbicara. Pikirkanlah terlebih dahulu sebelum berbicara. Apakah perkataan kita itu baik atau buruk? Apakah perkataan kita itu bermanfaat atau tidak? Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena telah mengucapkan perkataan yang buruk dan menyakitkan.

Rasulullah SAW juga sangat menekankan pentingnya menjaga lisan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini sangat jelas mengajarkan kepada kita bahwa seorang muslim yang sejati adalah orang yang selalu menjaga lisannya. Jika ia tidak dapat berkata yang baik, maka lebih baik ia diam. Diam di sini bukan berarti tidak berbuat apa-apa, tetapi diam dari perkataan yang buruk dan tidak bermanfaat. Diam adalah salah satu cara untuk menjaga diri dari dosa. Dengan diam, kita dapat menghindari perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain atau menimbulkan fitnah.

Guys, menjaga lisan itu emang susah-susah gampang. Kadang kita suka kelepasan ngomong yang enggak-enggak. Tapi, kita harus terus berusaha buat jadi lebih baik. Kita bisa mulai dengan membiasakan diri buat mikir dulu sebelum ngomong. Kita juga bisa belajar buat lebih sabar dan enggak gampang emosi. Kalau kita bisa jaga lisan kita, insyaAllah hidup kita bakal lebih tenang dan damai.

Cara Menjaga Lisan

Lalu, bagaimana caranya menjaga lisan? Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga lisan kita:

  1. Berpikir sebelum berbicara. Ini adalah langkah pertama yang paling penting. Sebelum kita berbicara, pikirkanlah terlebih dahulu apa yang akan kita katakan. Apakah perkataan kita itu baik? Apakah perkataan kita itu benar? Apakah perkataan kita itu bermanfaat? Jika jawabannya tidak, maka lebih baik kita diam.
  2. Berbicara dengan sopan dan santun. Gunakanlah bahasa yang baik dan sopan dalam berbicara. Hindari kata-kata kasar, kotor, atau menyakitkan. Bicaralah dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang.
  3. Menghindari ghibah dan fitnah. Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain. Fitnah adalah menyebarkan berita bohong. Kedua perbuatan ini sangat dibenci oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus menjauhi ghibah dan fitnah.
  4. Menggunakan lisan untuk kebaikan. Gunakanlah lisan kita untuk berdakwah, menasihati, mengajarkan ilmu, dan melakukan perbuatan baik lainnya. Dengan demikian, lisan kita akan menjadi sarana untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  5. Banyak berdzikir dan membaca Al-Qur'an. Dzikir dan membaca Al-Qur'an dapat menenangkan hati dan pikiran kita. Dengan hati dan pikiran yang tenang, kita akan lebih mudah mengendalikan lisan kita.

Guys, menjaga lisan itu bukan cuma buat diri kita sendiri, tapi juga buat orang lain. Dengan menjaga lisan, kita bisa menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai. Jadi, yuk mulai sekarang kita jaga lisan kita baik-baik!

Penutup Khutbah Pertama

Saudara-saudara kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT, demikianlah khutbah singkat pada kesempatan kali ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menjaga lisan kita dan menjauhi segala perkataan yang buruk dan tidak bermanfaat. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

  • بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم. *

Khutbah Kedua

Alhamdulillah hamdan katsiran thoyyiban mubarokan fih, kama yuhibbu rabbuna wa yardho, Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuluh, shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa shohbihi wa man tabiahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. Amma ba’du.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Guys, pada khutbah yang kedua ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam. Kita adalah saudara seiman, satu tubuh. Jika ada satu bagian tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit. Begitu pula dengan umat Islam. Jika ada satu umat Islam yang menderita, maka seluruh umat Islam harus merasakan penderitaan yang sama. Mari kita kuatkan ukhuwah Islamiyah di antara kita. Jangan sampai kita terpecah belah karena perbedaan pendapat atau kepentingan pribadi.

Ingatlah firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, Surah Ali Imran ayat 103:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.”

Ayat ini sangat jelas memerintahkan kita untuk bersatu dan tidak bercerai berai. Persatuan adalah kekuatan. Dengan bersatu, kita akan menjadi umat yang kuat dan disegani oleh orang lain. Sebaliknya, jika kita bercerai berai, maka kita akan menjadi umat yang lemah dan mudah dikalahkan.

Guys, yuk kita jaga persatuan dan kesatuan umat Islam. Jangan sampai kita dipecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mari kita pererat tali persaudaraan kita. Kita semua adalah saudara, satu akidah, satu tujuan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam. Amin ya rabbal alamin.

Doa

Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid.

Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mu’minina wal mu’minat, al-ahyaa’i minhum wal amwat, innaka sami’un qaribun mujibu dda’awat.

Allahumma a’izzal islama wal muslimin, wa adzillasy syirka wal musyrikin, wanshur ‘ibadakal muwahhidin, waj’al hadzal balada baladan aminan muthmainnan wasa’iral biladil muslimin.

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhiroti hasanah, waqina ‘adzabannar.

Subhana robbika robbil ‘izzati ‘amma yasifun, wasalamun ‘alal mursalin, walhamdulillahi robbil ‘alamin.