Khutbah Jumat 1 Agustus 2025: Berkah Digital
Khutbah Pertama
Alhamdulillah, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wash shalatu was salamu ‘ala ashrafil anbiyai wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashhabihi ajma’in. Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.
Amma ba’du,
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan yang mulia ini, khatib mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketakwaan adalah bekal terbaik kita untuk menghadapi kehidupan di dunia dan akhirat. Di era digital yang serba cepat dan penuh dengan perubahan ini, ketakwaan menjadi benteng utama bagi kita agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif dan merugikan.
Guys, di zaman sekarang ini, kita hidup di era digital yang penuh dengan teknologi canggih. Internet, media sosial, dan berbagai aplikasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi, berkomunikasi dengan orang lain, bahkan melakukan berbagai aktivitas secara online. Tapi, di balik semua kemudahan ini, ada juga tantangan dan godaan yang harus kita hadapi. Informasi hoax, ujaran kebencian, konten pornografi, dan berbagai macam kejahatan siber lainnya bisa dengan mudah menyebar melalui internet. Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa menjadi korban atau bahkan pelaku dari hal-hal negatif tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan teknologi digital secara bijak dan bertanggung jawab. Jangan sampai teknologi menjauhkan kita dari Allah SWT dan merusak akhlak kita. Sebaliknya, mari kita gunakan teknologi untuk hal-hal yang positif, seperti mencari ilmu, mempererat silaturahmi, dan menyebarkan kebaikan.
Salah satu cara untuk meraih keberkahan di era digital adalah dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di tengah kesibukan kita dengan dunia maya, jangan sampai kita melupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim. Tetaplah shalat lima waktu, membaca Al-Quran, berdzikir, dan melakukan amalan-amalan sunnah lainnya. Ingatlah bahwa dunia ini hanyalah sementara, sedangkan akhirat adalah kekal abadi. Jangan sampai kita terlena dengan gemerlap dunia digital hingga melupakan akhirat. Selain itu, kita juga perlu menjaga diri dan keluarga kita dari pengaruh buruk teknologi. Awasi penggunaan internet dan media sosial oleh anak-anak kita. Berikan mereka pemahaman tentang bahaya-bahaya yang ada di dunia maya dan ajarkan mereka cara menggunakan teknologi secara bijak. Jadilah teladan yang baik bagi mereka dalam menggunakan teknologi. Jangan sampai kita sendiri justru menjadi contoh yang buruk bagi mereka.
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Asr: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu kita untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Manfaatkan waktu kita sebaik mungkin untuk beribadah, belajar, bekerja, dan melakukan hal-hal positif lainnya. Di era digital ini, waktu kita seringkali tersita oleh media sosial dan hiburan online. Kita bisa menghabiskan berjam-jam hanya untuk scrolling media sosial atau menonton video. Padahal, waktu yang kita habiskan untuk hal-hal tersebut bisa kita gunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Oleh karena itu, mari kita bijak dalam menggunakan waktu kita. Atur waktu kita dengan baik agar kita bisa menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Jangan sampai kita terlalu sibuk dengan urusan dunia hingga melupakan urusan akhirat. Ingatlah bahwa setiap detik waktu yang kita lalui akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.
Selain itu, guys, di era digital ini, kita juga perlu meningkatkan kualitas diri kita. Persaingan di dunia kerja semakin ketat. Jika kita tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai, kita akan sulit untuk bersaing. Oleh karena itu, mari kita terus belajar dan mengembangkan diri kita. Manfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia di internet, seperti kursus online, webinar, dan artikel-artikel berkualitas. Jangan pernah berhenti belajar dan menggali potensi diri kita. Dengan meningkatkan kualitas diri, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi orang lain. Kita juga akan lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital ini. Di sisi lain, di era digital yang serba terbuka ini, kita juga perlu menjaga etika dan moral kita. Internet adalah ruang publik yang bisa diakses oleh siapa saja. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam berbicara dan bertindak di dunia maya. Jangan sampai kita menyebarkan ujaran kebencian, berita bohong, atau konten-konten yang tidak pantas. Jagalah lisan dan tulisan kita agar tidak menyakiti hati orang lain. Berkomunikasilah dengan sopan dan santun, serta hargai perbedaan pendapat. Ingatlah bahwa setiap perkataan dan perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.
Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia,
Sebagai penutup khutbah pertama ini, khatib mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa berintrospeksi diri. Mari kita evaluasi diri kita, sudahkah kita memanfaatkan teknologi digital secara bijak dan bertanggung jawab? Sudahkah kita menjaga diri dan keluarga kita dari pengaruh buruk teknologi? Sudahkah kita meningkatkan kualitas diri kita? Sudahkah kita menjaga etika dan moral kita di dunia maya? Jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki, mari kita segera memperbaikinya. Jangan menunda-nunda kebaikan. Ingatlah bahwa kematian bisa datang kapan saja. Sebelum ajal menjemput, mari kita persiapkan diri kita sebaik mungkin untuk menghadap Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita hidayah dan taufik-Nya agar kita bisa menjadi muslim yang muttaqin, yang sukses di dunia dan akhirat.
Barakallahu li walakum fil quranil azim, wanafa’ani waiyyakum bima fihi minayati wa dzikril hakim. Aqulu qauli hadza wastaghfirullaha li walakum wa lisairil muslimin, fastaghfiruhu innahu huwal ghafurur rahim.
Khutbah Kedua
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wash shalatu was salamu ‘ala ashrafil anbiyai wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashhabihi ajma’in. Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu. Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Di khutbah kedua ini, khatib mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Berdoalah agar Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk menghadapi tantangan di era digital ini. Berdoalah agar Allah SWT melindungi kita dan keluarga kita dari pengaruh buruk teknologi. Berdoalah agar Allah SWT memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang halal. Berdoalah agar Allah SWT menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang muttaqin.
Kita juga perlu mempererat ukhuwah islamiyah di antara kita. Di era digital ini, kita seringkali terjebak dalam dunia maya dan melupakan pentingnya interaksi sosial di dunia nyata. Padahal, silaturahmi dan ukhuwah islamiyah adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Mari kita luangkan waktu untuk mengunjungi saudara, teman, dan tetangga kita. Berbagi cerita, bertukar pikiran, dan saling membantu dalam kebaikan. Dengan mempererat ukhuwah islamiyah, kita akan menjadi umat yang kuat dan solid. Kita juga akan lebih mudah untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang ada. Selain itu, di era digital ini, kita juga perlu meningkatkan kepedulian sosial kita. Banyak orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan. Ada anak-anak yatim, fakir miskin, kaum dhuafa, dan orang-orang yang terkena musibah. Mari kita ulurkan tangan kita untuk membantu mereka. Berikanlah sedekah, infaq, dan wakaf sesuai dengan kemampuan kita. Ingatlah bahwa harta yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah SWT. Sebagian dari harta kita adalah hak orang lain. Dengan meningkatkan kepedulian sosial, kita akan menjadi pribadi yang lebih mulia dan dicintai oleh Allah SWT.
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,
Sebagai penutup khutbah ini, khatib mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa beramal saleh. Amal saleh adalah bukti keimanan kita kepada Allah SWT. Semakin banyak amal saleh yang kita lakukan, semakin tinggi derajat kita di sisi Allah SWT. Di era digital ini, ada banyak sekali peluang untuk beramal saleh. Kita bisa memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kebaikan, memberikan edukasi, dan menginspirasi orang lain. Kita juga bisa berdonasi secara online, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, dan membantu orang lain yang membutuhkan. Mari kita manfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk beramal saleh. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena telah menyia-nyiakan waktu kita untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Ingatlah bahwa setiap amal saleh yang kita lakukan akan dicatat oleh Allah SWT dan akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan mengampuni dosa-dosa kita. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat.
Allahumma arinal haqqa haqqa warzuqnattiba’ahu, wa arinal batila batila warzuqnajtinabah.
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina adzabannar.
Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.