Ikrar Hari Kesaktian Pancasila 2025: Teks Lengkap
Memperingati Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober adalah momen penting bagi bangsa Indonesia. Upacara ini menjadi pengingat akan sejarah kelam bangsa, sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi Pancasila. Salah satu bagian penting dari upacara ini adalah pembacaan Naskah Ikrar. Naskah ini berisi janji setia seluruh komponen bangsa untuk mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang Naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila 2025, mengapa ikrar ini begitu penting, dan bagaimana kita dapat memaknai serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa Ikrar Hari Kesaktian Pancasila Penting?
Ikrar Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar rangkaian kata-kata yang dibacakan dalam sebuah upacara. Lebih dari itu, ikrar ini adalah manifestasi dari tekad dan komitmen seluruh bangsa Indonesia untuk menjaga ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila, dengan lima sila yang terkandung di dalamnya, merupakan identitas dan jati diri bangsa. Ia menjadi pedoman dalam berbangsa dan bernegara, serta landasan bagi terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Sejarah mencatat bahwa Pancasila pernah mengalami ujian berat, terutama pada peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965. Peristiwa tersebut menjadi ancaman serius bagi eksistensi Pancasila sebagai ideologi negara. Oleh karena itu, Hari Kesaktian Pancasila diperingati sebagai momentum untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan Pancasila, sekaligus meneguhkan kembali komitmen kita terhadap ideologi tersebut. Melalui ikrar yang diucapkan setiap tahun, kita berjanji untuk tidak pernah melupakan sejarah kelam bangsa dan senantiasa menjaga Pancasila dari segala bentuk ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Ikrar ini juga menjadi pengingat bagi generasi muda untuk terus mempelajari, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Pancasila tetap relevan dan menjadi ruh bagi bangsa Indonesia di masa depan.
Selain itu, ikrar ini memiliki nilai edukatif yang sangat penting. Ia mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam ikrar tersebut, kita berjanji untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan toleransi. Kita menyadari bahwa keberagaman adalah kekayaan bangsa yang harus kita jaga dan lestarikan. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis, damai, dan sejahtera. Ikrar ini juga menjadi sarana untuk menanamkan semangat nasionalisme dan patriotisme kepada generasi muda. Melalui ikrar ini, mereka diajak untuk mencintai tanah air, menghormati bendera Merah Putih, dan bangga menjadi bangsa Indonesia. Dengan demikian, ikrar ini tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan berintegritas.
Teks Lengkap Naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila 2025
Berikut adalah teks lengkap Naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila yang akan dibacakan pada tanggal 1 Oktober 2025:
“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
Kami yang melakukan upacara ini, menyadari sepenuhnya:
Bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang bertujuan untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara;
Bahwa dengan keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dan dasar negara, serta berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia dapat menggagalkan segala bentuk rongrongan tersebut;
Maka pada hari ini, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila;
Demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.”
Makna Mendalam di Setiap Bait Ikrar
Setiap kalimat dalam Naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila mengandung makna yang mendalam dan relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Mari kita telaah satu per satu:
“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa”
Kalimat pembuka ini menegaskan bahwa segala sesuatu yang kita capai sebagai bangsa adalah berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Ini adalah pengakuan akan kebesaran Tuhan dan kesadaran bahwa kita sebagai manusia tidak dapat mencapai apa pun tanpa pertolongan-Nya. Dalam konteks ikrar, kalimat ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia, termasuk kemerdekaan dan persatuan. Selain itu, kalimat ini juga mengandung pesan moral bahwa kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan dan memohon petunjuk-Nya dalam setiap langkah yang kita ambil sebagai bangsa. Dengan demikian, ikrar ini tidak hanya menjadi janji setia kepada Pancasila, tetapi juga menjadi ungkapan rasa syukur dan tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Kami yang melakukan upacara ini, menyadari sepenuhnya…”
Kalimat ini menunjukkan bahwa ikrar ini diucapkan dengan kesadaran penuh dan tanggung jawab oleh seluruh peserta upacara. Ini bukan sekadar formalitas atau rutinitas belaka, tetapi sebuah pernyataan yang lahir dari hati nurani dan keyakinan yang mendalam. Kesadaran ini meliputi pemahaman akan sejarah bangsa, tantangan yang dihadapi, dan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara. Dengan menyadari sepenuhnya hal-hal tersebut, kita dapat lebih menghargai perjuangan para pahlawan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat ini juga mengandung pesan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, kita tidak boleh apatis atau acuh tak acuh terhadap perkembangan bangsa, tetapi harus aktif berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
“Bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Kalimat ini mengingatkan kita akan perjuangan panjang bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara. Sejak proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia tidak pernah lepas dari ancaman dan rongrongan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Rongrongan tersebut dapat berupa upaya untuk memecah belah persatuan bangsa, menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, atau melakukan tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan nasional. Kalimat ini juga mengandung pesan bahwa kita tidak boleh terlena dengan kemerdekaan yang telah kita raih, tetapi harus senantiasa waspada dan siap menghadapi segala bentuk ancaman yang dapat membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan memahami sejarah perjuangan bangsa, kita dapat lebih menghargai kemerdekaan dan kedaulatan negara, serta meningkatkan rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme.
“Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang bertujuan untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara”
Kalimat ini merupakan otokritik bagi bangsa Indonesia. Ia mengakui bahwa rongrongan terhadap Pancasila dapat terjadi karena kelengahan dan kekurangwaspadaan kita sebagai bangsa. Kita seringkali terlalu percaya diri dan menganggap bahwa Pancasila sudah aman dan tidak mungkin digoyahkan. Padahal, ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila terus berupaya untuk menyebarkan pengaruhnya di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, kalimat ini mengingatkan kita untuk tidak pernah lengah dan selalu waspada terhadap segala bentuk kegiatan yang bertujuan untuk menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara. Kita harus aktif mencari informasi, memahami ideologi-ideologi yang berbeda, dan mampu menangkal pengaruh-pengaruh negatif yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian, kita dapat menjaga Pancasila tetap kokoh sebagai landasan ideologi negara dan pedoman hidup bangsa.
“Bahwa dengan keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dan dasar negara, serta berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia dapat menggagalkan segala bentuk rongrongan tersebut”
Kalimat ini menegaskan keyakinan kita terhadap kebenaran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara. Kita percaya bahwa Pancasila adalah ideologi yang paling tepat untuk bangsa Indonesia, karena sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan keyakinan yang kuat terhadap Pancasila, kita dapat menggagalkan segala bentuk rongrongan yang bertujuan untuk menumbangkan ideologi negara. Kalimat ini juga mengingatkan kita untuk selalu memohon rahmat dan hidayah dari Tuhan Yang Maha Esa, agar kita senantiasa diberikan kekuatan dan petunjuk dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, ikrar ini tidak hanya menjadi pernyataan politik, tetapi juga menjadi doa dan harapan bagi bangsa Indonesia.
“Maka pada hari ini, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila”
Kalimat ini merupakan inti dari ikrar Hari Kesaktian Pancasila. Ia menyatakan tekad kita sebagai bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tekad ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan hanya sekadar kata-kata belaka. Kita harus berusaha untuk memahami makna dari setiap sila Pancasila, mengamalkannya dalam perilaku kita sehari-hari, serta mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi ideologi negara, tetapi juga menjadi pedoman hidup yang membimbing kita dalam setiap aspek kehidupan. Kalimat ini juga mengandung pesan bahwa mempertahankan Pancasila adalah tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita tidak boleh menyerahkan tanggung jawab ini kepada pemerintah atau kelompok tertentu saja, tetapi harus aktif berpartisipasi dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.”
Kalimat penutup ini menegaskan bahwa tujuan utama dari ikrar ini adalah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita menyadari bahwa persatuan dan kesatuan bangsa adalah modal utama untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama, menghormati perbedaan suku dan budaya, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Kalimat ini juga merupakan doa dan harapan agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Dengan demikian, ikrar ini menjadi penutup yang sempurna bagi upacara Hari Kesaktian Pancasila, sekaligus menjadi motivasi bagi kita untuk terus berjuang demi bangsa dan negara.
Mengamalkan Ikrar dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah memahami makna mendalam dari setiap bait ikrar, langkah selanjutnya adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan tugas yang mudah, tetapi sangat penting untuk dilakukan agar Pancasila benar-benar menjadi ruh bagi bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh konkret bagaimana kita dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:
- Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa: Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, menghormati perbedaan agama, serta menjauhi segala bentuk intoleransi dan diskriminasi.
- Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghargai harkat dan martabat manusia, memperlakukan orang lain dengan adil dan santun, serta membantu sesama yang membutuhkan.
- Sila 3: Persatuan Indonesia: Menjaga kerukunan antarumat beragama, menghormati perbedaan suku dan budaya, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
- Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, menghargai pendapat orang lain, serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat.
- Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Berusaha untuk menciptakan keadilan sosial dalam segala aspek kehidupan, membantu sesama yang kurang mampu, serta menjauhi segala bentuk kesenjangan dan ketidakadilan.
Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Ikrar Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya sekadar seremonial belaka, tetapi menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen kita terhadap ideologi Pancasila dan mewujudkannya dalam tindakan nyata.
Kesimpulan
Naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila 2025 adalah ungkapan tekad dan komitmen seluruh bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Setiap kalimat dalam ikrar ini mengandung makna yang mendalam dan relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Oleh karena itu, kita tidak hanya perlu memahami maknanya, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, Pancasila akan tetap menjadi ruh bagi bangsa Indonesia dan landasan bagi terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Mari kita jadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum untuk meneguhkan kembali komitmen kita terhadap ideologi Pancasila dan mewujudkannya dalam tindakan nyata. Guys, Pancasila itu kita! Jadi, mari kita jaga dan amalkan bersama!