Apakah Diwali Hari Libur? Fakta Dan Informasi Lengkap

by HITNEWS 54 views
Iklan Headers

Diwali, atau Deepavali, adalah festival cahaya yang sangat penting dalam agama Hindu, dirayakan dengan penuh semangat di seluruh India dan oleh diaspora India di seluruh dunia. Pertanyaan apakah Diwali adalah hari libur sering muncul, dan jawabannya sedikit berbeda tergantung pada negara dan wilayahnya. Mari kita bahas secara mendalam status Diwali sebagai hari libur, signifikansi festival ini, dan bagaimana perayaannya memengaruhi berbagai komunitas.

Status Diwali sebagai Hari Libur

Untuk memahami apakah Diwali adalah hari libur, kita perlu melihatnya dari berbagai perspektif:

Diwali di India

Di India, Diwali adalah hari libur resmi. Ini berarti bahwa sebagian besar kantor pemerintah, bank, sekolah, dan bisnis tetap tutup pada hari perayaan utama. Biasanya, festival Diwali berlangsung selama lima hari, dengan hari ketiga yang dikenal sebagai Lakshmi Puja, menjadi hari yang paling penting dan secara universal diakui sebagai hari libur. Pemerintah pusat dan negara bagian mengeluarkan daftar hari libur setiap tahun, dan Diwali selalu menjadi bagian penting dari daftar tersebut. Hari libur ini memungkinkan orang untuk berkumpul dengan keluarga, berpartisipasi dalam ritual keagamaan, dan merayakan festival dengan penuh semangat.

Diwali di Negara Lain

Di luar India, status Diwali sebagai hari libur bervariasi. Di beberapa negara dengan populasi India yang signifikan, Diwali diakui sebagai hari libur opsional atau hari libur sekolah. Misalnya, di negara-negara seperti Nepal, Sri Lanka, Myanmar, dan Malaysia, Diwali dirayakan secara luas, dan hari libur diberikan di banyak wilayah. Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris, meskipun bukan hari libur federal, banyak sekolah dan bisnis memberikan akomodasi kepada karyawan dan siswa Hindu untuk merayakan festival tersebut. Kota-kota dengan komunitas India yang besar sering mengadakan acara dan parade Diwali, yang semakin menyoroti pentingnya festival ini secara global.

Alasan Diwali Menjadi Hari Libur

Ada beberapa alasan mengapa Diwali diakui sebagai hari libur di India dan di banyak negara lain:

  1. Signifikansi Budaya dan Agama: Diwali sangat penting dalam agama Hindu, menandai kemenangan kebaikan atas kejahatan, terang atas kegelapan, dan pengetahuan atas ketidaktahuan. Festival ini dikaitkan dengan kisah kembalinya Dewa Rama ke Ayodhya setelah pengasingan selama 14 tahun, dan penghormatan kepada Dewi Lakshmi, dewi kemakmuran dan kekayaan. Signifikansi budayanya meluas ke berbagai komunitas di India, dengan tradisi dan ritual yang berbeda yang dilakukan di berbagai wilayah.
  2. Kohesi Komunitas: Diwali adalah waktu bagi keluarga dan teman untuk berkumpul, bertukar hadiah, dan menikmati makanan perayaan. Semangat komunitas ini memainkan peran penting dalam memperkuat ikatan sosial dan mempromosikan harmoni. Hari libur resmi memungkinkan lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam perayaan dan menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang dicintai.
  3. Kepentingan Ekonomi: Diwali juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Festival ini merupakan musim puncak untuk belanja, dengan orang-orang yang membeli pakaian baru, perhiasan, peralatan rumah tangga, dan hadiah. Bisnis dan pedagang mengandalkan musim Diwali untuk menghasilkan sebagian besar pendapatan tahunan mereka. Hari libur membantu merangsang ekonomi dengan menyediakan waktu bagi orang untuk berbelanja dan merayakan.

Sejarah dan Signifikansi Diwali

Untuk benar-benar menghargai pentingnya Diwali, penting untuk memahami sejarah dan signifikansinya. Diwali memiliki akar dalam mitologi dan tradisi Hindu kuno, dan perayaannya telah berevolusi selama berabad-abad.

Asal Usul Mitologis

Diwali dikaitkan dengan berbagai kisah mitologis, yang paling menonjol adalah kisah Dewa Rama dan istrinya, Sita. Menurut Ramayana, Rama mengalahkan raja iblis Ravana dan kembali ke kerajaannya Ayodhya setelah pengasingan selama 14 tahun. Penduduk Ayodhya menyambut kembalinya mereka dengan menyalakan diyas (lampu minyak) di seluruh kota, menerangi jalan mereka dan menandai kemenangan kebaikan atas kejahatan. Perayaan diyas ini adalah inti dari perayaan Diwali.

Kisah penting lainnya yang terkait dengan Diwali adalah kisah Dewa Krishna yang mengalahkan iblis Narakasura. Narakasura telah menciptakan teror dan menculik ribuan wanita. Krishna, dengan bantuan istrinya Satyabhama, mengalahkan iblis tersebut dan membebaskan para wanita tersebut. Kemenangan ini dirayakan sebagai simbol kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Selain itu, Diwali adalah waktu untuk menghormati Dewi Lakshmi, dewi kemakmuran dan kekayaan. Umat Hindu percaya bahwa dengan menyembah Lakshmi pada Diwali, mereka akan diberkati dengan kemakmuran dan keberuntungan sepanjang tahun. Dewa Ganesha, dewa kebijaksanaan dan awal yang baik, juga dipuja selama Diwali.

Evolusi Perayaan Diwali

Perayaan Diwali telah berevolusi selama berabad-abad, dengan tradisi dan ritual baru yang ditambahkan seiring berjalannya waktu. Di zaman kuno, Diwali terutama dirayakan sebagai festival panen, menandai akhir musim panen dan awal tahun baru. Lampu dan diyas dinyalakan untuk menyambut kemakmuran dan keberuntungan.

Seiring waktu, festival tersebut menjadi terkait dengan kisah-kisah mitologis yang disebutkan di atas, dan perayaannya menjadi lebih rumit. Penggunaan petasan dan kembang api menjadi bagian dari tradisi Diwali, meskipun dalam beberapa tahun terakhir ada seruan untuk perayaan Diwali yang lebih ramah lingkungan karena kekhawatiran tentang polusi.

Saat ini, Diwali dirayakan dengan berbagai cara di seluruh India dan di seluruh dunia. Di India Utara, festival ini sering dikaitkan dengan kisah Dewa Rama, sementara di India Selatan, lebih sering dikaitkan dengan kisah Dewa Krishna. Namun, tema inti kemenangan kebaikan atas kejahatan dan penyembahan Lakshmi tetap konsisten.

Perayaan Diwali: Tradisi dan Ritual

Perayaan Diwali adalah urusan yang meriah dan penuh warna, dengan berbagai tradisi dan ritual yang diikuti oleh umat Hindu di seluruh dunia. Lima hari Diwali masing-masing memiliki signifikansi dan perayaan uniknya sendiri:

Hari Pertama: Dhanteras

Hari pertama Diwali dikenal sebagai Dhanteras, yang menandakan awal festival lima hari. Dhanteras berasal dari kata "Dhan" yang berarti kekayaan dan "Teras" yang mengacu pada hari ke-13 dari bulan lunar Krishna Paksha di bulan Kartik Hindu. Pada hari ini, orang menyembah Dewi Lakshmi dan Dewa Kubera, dewa kekayaan. Dianggap sebagai keberuntungan untuk membeli emas, perak, dan peralatan baru pada hari ini. Banyak keluarga juga membuat cap kaki kecil dengan adonan beras dan vermilion untuk melambangkan masuknya Dewi Lakshmi ke rumah mereka.

Hari Kedua: Naraka Chaturdashi

Hari kedua Diwali dikenal sebagai Naraka Chaturdashi, juga disebut Choti Diwali. Hari ini memperingati kekalahan iblis Narakasura oleh Dewa Krishna. Orang-orang bangun lebih awal, mandi ritual, dan menyalakan diyas untuk mengusir energi jahat. Diyakini bahwa mandi dengan minyak dan mengenakan pakaian baru pada hari ini memurnikan jiwa dan tubuh. Kembang api dan petasan juga sering diledakkan untuk menandai kesempatan tersebut.

Hari Ketiga: Lakshmi Puja

Hari ketiga Diwali adalah hari yang paling penting dan dirayakan secara luas, yang dikenal sebagai Lakshmi Puja. Pada hari ini, Dewi Lakshmi dipuja di rumah dan bisnis untuk mencari berkah dan kemakmuran. Persiapan Puja dimulai jauh sebelumnya, dengan rumah-rumah yang dibersihkan, didekorasi, dan diterangi dengan diyas dan lampu. Lakshmi Puja dilakukan pada malam hari, selama jam keberuntungan (Muhurat). Berhala-berhala Dewi Lakshmi dan Dewa Ganesha ditempatkan, dan doa-doa, mantra, dan aarti dilafalkan. Manisan dan hidangan perayaan disiapkan dan ditawarkan kepada para dewa. Setelah Puja, Prasadam didistribusikan di antara anggota keluarga dan tamu. Malam itu, rumah-rumah diterangi dengan lampu dan diyas, dan kembang api diledakkan untuk merayakan kesempatan yang menguntungkan.

Hari Keempat: Govardhan Puja

Hari keempat Diwali dikenal sebagai Govardhan Puja atau Annakut. Hari ini dikaitkan dengan kisah Dewa Krishna yang mengangkat Bukit Govardhan untuk melindungi penduduk desa Vrindavan dari hujan lebat yang disebabkan oleh Dewa Indra. Govardhan Puja dirayakan dengan membuat gundukan kecil dari kotoran sapi untuk melambangkan Bukit Govardhan dan kemudian menyembahnya. Berbagai jenis makanan, khususnya hidangan vegetarian, disiapkan dan ditawarkan kepada para dewa. Di beberapa bagian India, hari ini juga dirayakan sebagai Tahun Baru Gujarati.

Hari Kelima: Bhai Dooj

Hari kelima dan terakhir Diwali dikenal sebagai Bhai Dooj, yang merayakan ikatan antara saudara laki-laki dan perempuan. Pada hari ini, para saudari mendoakan umur panjang dan kesejahteraan saudara laki-laki mereka, dan saudara laki-laki memanjakan saudara perempuan mereka dengan hadiah. Ritual utama Bhai Dooj adalah bahwa saudara perempuan menerapkan tilak di dahi saudara laki-laki mereka dan melakukan aarti. Mereka bertukar hadiah dan makan makanan perayaan bersama. Bhai Dooj mirip dengan festival Raksha Bandhan, yang juga merayakan hubungan saudara laki-laki dan perempuan.

Dampak Global Diwali

Diwali tidak lagi terbatas pada India; itu telah menjadi festival global, dirayakan oleh diaspora India di seluruh dunia. Negara-negara dengan populasi India yang signifikan, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, dan Singapura, menyaksikan perayaan Diwali yang mewah. Banyak kota mengadakan parade Diwali, pertunjukan budaya, dan acara komunitas. Pemerintah dan organisasi lokal sering bekerja sama untuk memfasilitasi perayaan dan memastikan bahwa festival dirayakan dengan semangat dan kegembiraan.

Di Amerika Serikat, banyak kota dengan komunitas India yang besar mengadakan parade Diwali dan acara budaya. Beberapa sekolah dan bisnis memberikan akomodasi kepada karyawan dan siswa Hindu untuk merayakan festival tersebut. Di Inggris, Diwali dirayakan dengan penuh semangat, dengan perayaan besar diadakan di kota-kota seperti Leicester dan London. Kuil-kuil dan organisasi komunitas menyelenggarakan acara, dan lampu-lampu Diwali menghiasi jalanan dan rumah-rumah.

Di Kanada, Diwali diakui sebagai festival budaya yang penting, dan banyak komunitas India menyelenggarakan acara dan perayaan. Pemerintah Kanada telah mengeluarkan prangko peringatan untuk menghormati Diwali, menyoroti signifikansi festival dalam masyarakat multikultural Kanada.

Kesimpulan

Kesimpulannya, apakah Diwali adalah hari libur tergantung pada lokasinya. Di India, ini adalah hari libur resmi yang dirayakan secara luas di seluruh negeri. Di negara-negara lain dengan populasi India yang signifikan, Diwali mungkin merupakan hari libur opsional atau diakui dalam berbagai cara. Signifikansi festival dalam budaya Hindu dan dampak globalnya yang berkembang terus membuat Diwali menjadi waktu penting untuk perayaan, refleksi, dan kebersamaan komunitas. Apakah itu adalah hari libur resmi atau tidak, semangat Diwali tetap bersemangat, membawa terang, kegembiraan, dan kemakmuran bagi orang-orang di seluruh dunia.