Apa Itu Free Float Saham? Pengertian & Pengaruhnya

by HITNEWS 51 views
Iklan Headers

Dalam dunia investasi saham, istilah free float seringkali muncul dalam analisis dan diskusi. Tapi, apa sih sebenarnya free float saham itu? Mengapa ini penting untuk kita sebagai investor? Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas tuntas tentang free float saham, mulai dari pengertian dasarnya, cara menghitung, hingga pengaruhnya dalam investasi. Jadi, buat kalian yang pengen lebih jago dalam investasi saham, yuk simak baik-baik!

Apa Itu Free Float Saham?

Oke, guys, mari kita mulai dengan definisi dasarnya dulu. Free float saham adalah jumlah saham perusahaan yang tersedia untuk diperdagangkan secara publik di pasar saham. Jadi, ini adalah bagian dari total saham perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak-pihak yang memiliki kontrol signifikan, seperti pemegang saham pengendali, manajemen perusahaan, atau pemerintah. Dengan kata lain, free float ini adalah saham yang benar-benar beredar bebas di pasar dan bisa dibeli atau dijual oleh investor publik seperti kita.

Untuk lebih jelasnya, bayangkan sebuah perusahaan menerbitkan 1 miliar lembar saham. Dari jumlah itu, 600 juta lembar dimiliki oleh pemegang saham pengendali, 100 juta lembar dimiliki oleh manajemen, dan 50 juta lembar merupakan saham treasuri (saham yang dibeli kembali oleh perusahaan). Nah, free float saham perusahaan ini adalah sisanya, yaitu 1 miliar - 600 juta - 100 juta - 50 juta = 250 juta lembar saham. Jadi, hanya 250 juta lembar saham inilah yang benar-benar aktif diperdagangkan di pasar.

Mengapa free float ini penting? Karena ini mencerminkan likuiditas sebuah saham. Semakin besar free float suatu saham, semakin mudah saham tersebut diperdagangkan. Ini berarti kita bisa lebih mudah membeli atau menjual saham tersebut tanpa mempengaruhi harganya secara signifikan. Sebaliknya, jika free float suatu saham kecil, maka saham tersebut cenderung kurang likuid dan harganya bisa lebih fluktuatif.

Free float saham juga menjadi salah satu faktor yang diperhatikan oleh para pengelola indeks saham, seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Biasanya, saham-saham yang masuk dalam perhitungan indeks adalah saham-saham yang memiliki free float yang cukup besar. Hal ini untuk memastikan bahwa indeks tersebut mencerminkan kondisi pasar secara akurat dan tidak terlalu dipengaruhi oleh pergerakan harga saham-saham yang kurang likuid.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Free Float Saham

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi free float saham suatu perusahaan, di antaranya:

  1. Kepemilikan Saham oleh Pemegang Saham Pengendali: Semakin besar kepemilikan saham oleh pemegang saham pengendali, semakin kecil free float sahamnya.
  2. Kepemilikan Saham oleh Manajemen: Sama seperti pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh manajemen juga mengurangi jumlah free float.
  3. Saham Treasuri: Saham yang dibeli kembali oleh perusahaan (saham treasuri) tidak termasuk dalam perhitungan free float.
  4. Lock-up Period: Beberapa saham mungkin memiliki periode penguncian (lock-up period), di mana saham tersebut tidak bisa diperdagangkan selama periode tertentu. Ini juga mempengaruhi free float.
  5. Penerbitan Saham Baru (Right Issue/Private Placement): Penerbitan saham baru bisa meningkatkan jumlah free float, tetapi juga bisa mendilusi kepemilikan saham yang sudah ada.

Cara Menghitung Free Float Saham

Setelah memahami definisinya, sekarang kita bahas gimana sih cara menghitung free float saham? Sebenarnya, perhitungannya cukup sederhana. Berikut adalah rumus dasar untuk menghitung free float:

Free Float = Jumlah Saham Beredar - Jumlah Saham yang Dibatasi Perdagangannya

Jumlah saham beredar adalah total saham perusahaan yang telah diterbitkan dan beredar di pasar. Sementara itu, jumlah saham yang dibatasi perdagangannya adalah saham-saham yang tidak tersedia untuk diperdagangkan secara publik, seperti saham yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali, manajemen, atau saham treasuri.

Untuk mendapatkan data jumlah saham beredar dan jumlah saham yang dibatasi perdagangannya, kita bisa melihat laporan keuangan perusahaan atau prospektus perusahaan. Biasanya, informasi ini tercantum dalam bagian struktur kepemilikan saham.

Selain rumus dasar di atas, ada juga cara menghitung free float dalam persentase. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Free Float (%) = (Free Float / Jumlah Saham Beredar) x 100%

Misalnya, sebuah perusahaan memiliki jumlah saham beredar sebanyak 1 miliar lembar, dan free float-nya adalah 250 juta lembar. Maka, free float dalam persentase adalah (250 juta / 1 miliar) x 100% = 25%.

Contoh Perhitungan Free Float Saham

Biar lebih jelas, kita coba lihat contoh perhitungan free float saham sebuah perusahaan fiktif, PT Maju Jaya Tbk.

Data:

  • Jumlah Saham Beredar: 2 miliar lembar
  • Saham Dimiliki oleh Pemegang Saham Pengendali: 1,2 miliar lembar
  • Saham Dimiliki oleh Manajemen: 200 juta lembar
  • Saham Treasuri: 100 juta lembar

Perhitungan:

  1. Hitung jumlah saham yang dibatasi perdagangannya: Jumlah Saham Dibatasi = Saham Pemegang Saham Pengendali + Saham Manajemen + Saham Treasuri Jumlah Saham Dibatasi = 1,2 miliar + 200 juta + 100 juta = 1,5 miliar lembar
  2. Hitung free float: Free Float = Jumlah Saham Beredar - Jumlah Saham Dibatasi Free Float = 2 miliar - 1,5 miliar = 500 juta lembar
  3. Hitung free float dalam persentase: Free Float (%) = (Free Float / Jumlah Saham Beredar) x 100% Free Float (%) = (500 juta / 2 miliar) x 100% = 25%

Jadi, free float PT Maju Jaya Tbk adalah 500 juta lembar atau 25% dari total saham beredar.

Pengaruh Free Float Saham dalam Investasi

Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting, yaitu gimana free float saham ini mempengaruhi investasi kita? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, free float ini sangat berkaitan dengan likuiditas saham. Semakin besar free float suatu saham, semakin likuid saham tersebut, dan sebaliknya.

Likuiditas dan Volume Perdagangan

Saham dengan free float yang besar biasanya memiliki volume perdagangan yang tinggi. Ini berarti ada banyak investor yang aktif membeli dan menjual saham tersebut setiap harinya. Akibatnya, kita sebagai investor bisa lebih mudah membeli atau menjual saham tersebut kapan saja kita mau, tanpa khawatir harga akan bergerak terlalu jauh.

Sebaliknya, saham dengan free float yang kecil cenderung kurang likuid dan memiliki volume perdagangan yang rendah. Ini bisa menjadi masalah jika kita ingin membeli atau menjual saham tersebut dalam jumlah besar, karena bisa sulit menemukan pembeli atau penjual yang cocok. Selain itu, harga saham yang kurang likuid juga cenderung lebih fluktuatif dan mudah dimanipulasi.

Pengaruh pada Harga Saham

Free float juga bisa mempengaruhi harga saham. Saham dengan free float yang kecil cenderung lebih sensitif terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Jika ada permintaan beli yang besar, harga saham bisa naik dengan cepat. Sebaliknya, jika ada tekanan jual yang kuat, harga saham bisa turun drastis.

Hal ini karena jumlah saham yang tersedia untuk diperdagangkan terbatas, sehingga setiap transaksi memiliki dampak yang lebih besar pada harga. Jadi, buat kalian yang suka investasi jangka pendek atau trading, saham dengan free float kecil bisa menawarkan potensi keuntungan yang besar, tetapi juga risiko yang tinggi.

Pertimbangan dalam Pemilihan Saham

Sebagai investor, kita perlu mempertimbangkan free float saat memilih saham untuk investasi. Jika kita mencari investasi jangka panjang yang stabil, sebaiknya kita memilih saham-saham dengan free float yang besar dan likuid. Saham-saham ini cenderung lebih stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek.

Namun, jika kita mencari peluang keuntungan jangka pendek atau trading, kita bisa mempertimbangkan saham-saham dengan free float yang kecil. Tapi, ingat ya, risiko saham-saham ini juga lebih tinggi, jadi kita harus lebih hati-hati dan melakukan analisis yang lebih mendalam sebelum berinvestasi.

Free Float dan Indeks Saham

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, free float juga menjadi salah satu kriteria penting dalam pemilihan saham untuk dimasukkan ke dalam indeks saham, seperti IHSG. Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan metode free float adjusted market capitalization dalam menghitung bobot saham dalam indeks.

Artinya, bobot suatu saham dalam indeks tidak hanya ditentukan oleh kapitalisasi pasarnya (harga saham dikalikan jumlah saham beredar), tetapi juga oleh free float-nya. Saham dengan free float yang lebih besar akan memiliki bobot yang lebih besar dalam indeks, dan sebaliknya.

Hal ini penting karena indeks saham seringkali dijadikan acuan oleh para investor, terutama investor institusi, dalam mengelola portofolio investasi mereka. Jika suatu saham masuk dalam indeks, maka biasanya akan ada peningkatan permintaan terhadap saham tersebut, karena banyak investor yang ingin memiliki saham-saham yang menjadi konstituen indeks.

Tips Memanfaatkan Informasi Free Float dalam Investasi

Setelah memahami pentingnya free float dalam investasi, sekarang kita bahas gimana caranya memanfaatkan informasi ini untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kalian terapkan:

  1. Perhatikan Free Float Saat Memilih Saham: Saat memilih saham untuk investasi, perhatikan free float saham tersebut. Jika kalian mencari investasi jangka panjang yang stabil, pilihlah saham dengan free float yang besar. Jika kalian mencari peluang trading jangka pendek, kalian bisa mempertimbangkan saham dengan free float yang kecil, tetapi dengan risiko yang lebih tinggi.
  2. Gunakan Rasio Free Float sebagai Indikator: Gunakan rasio free float (dalam persentase) sebagai indikator untuk membandingkan likuiditas saham antar perusahaan. Semakin tinggi rasio free float, semakin likuid saham tersebut.
  3. Pantau Perubahan Free Float: Free float suatu saham bisa berubah seiring waktu, misalnya karena adanya penerbitan saham baru atau perubahan kepemilikan saham. Pantau perubahan free float ini, karena bisa mempengaruhi likuiditas dan harga saham.
  4. Kombinasikan dengan Analisis Lain: Informasi free float sebaiknya tidak digunakan sebagai satu-satunya dasar pengambilan keputusan investasi. Kombinasikan informasi ini dengan analisis fundamental dan teknikal untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang potensi investasi suatu saham.
  5. Perhatikan Pengaruhnya pada Indeks: Jika kalian berinvestasi pada reksa dana indeks atau ETF, perhatikan bagaimana perubahan free float suatu saham bisa mempengaruhi bobot saham tersebut dalam indeks. Ini bisa mempengaruhi kinerja investasi kalian.

Kesimpulan

Oke, guys, kita sudah membahas tuntas tentang free float saham, mulai dari pengertian, cara menghitung, hingga pengaruhnya dalam investasi. Intinya, free float saham adalah jumlah saham perusahaan yang tersedia untuk diperdagangkan secara publik, dan ini merupakan faktor penting yang perlu kita pertimbangkan sebagai investor.

Free float sangat berkaitan dengan likuiditas saham. Saham dengan free float yang besar cenderung lebih likuid dan stabil, cocok untuk investasi jangka panjang. Sementara itu, saham dengan free float yang kecil cenderung lebih fluktuatif, cocok untuk trading jangka pendek, tetapi dengan risiko yang lebih tinggi.

Jadi, jangan lupa untuk selalu memperhatikan free float saat memilih saham untuk investasi. Gunakan informasi ini sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi yang cerdas dan menguntungkan. Selamat berinvestasi!