21 Oktober: Apa Itu Hari Diwali?

by HITNEWS 33 views
Iklan Headers

Hey guys! Pernah denger tentang Diwali? Atau mungkin kamu penasaran, 21 Oktober itu ada perayaan apa? Nah, kali ini kita bakal ngobrol santai tentang salah satu festival paling meriah dan penuh warna di dunia, yaitu Diwali. Kita akan kupas tuntas makna, sejarah, dan tradisi di balik perayaan ini. Jadi, simak terus ya!

Apa Itu Diwali?

Diwali, atau yang juga dikenal dengan Deepavali, adalah festival cahaya yang dirayakan oleh umat Hindu, Sikh, dan Jain di seluruh dunia. Kata "Diwali" sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "Deepavali" yang berarti barisan lampu. Festival ini melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan, terang atas kegelapan, dan pengetahuan atas kebodohan. Diwali dirayakan selama lima hari dan biasanya jatuh antara pertengahan Oktober hingga pertengahan November, tergantung pada kalender lunar Hindu. Jadi, kalau kamu bertanya-tanya 21 Oktober memperingati hari apa, bisa jadi itu adalah salah satu hari dalam rangkaian perayaan Diwali.

Makna Mendalam di Balik Cahaya

Festival Diwali bukan hanya sekadar pesta lampu dan kembang api. Lebih dari itu, Diwali adalah momen refleksi diri, pembersihan jiwa, dan mempererat tali persaudaraan. Cahaya lampu-lampu yang dinyalakan melambangkan harapan dan semangat baru untuk memulai lembaran kehidupan yang lebih baik. Diwali juga menjadi waktu yang tepat untuk memaafkan kesalahan, melupakan dendam, dan menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama. Jadi, Diwali adalah simbol kemenangan nilai-nilai positif dalam diri manusia.

Sejarah dan Legenda Diwali

Di balik gemerlap perayaan Diwali, tersimpan berbagai kisah dan legenda yang menarik. Salah satu legenda yang paling populer adalah kisah kembalinya Dewa Rama ke Ayodhya setelah mengalahkan Raja Rahwana yang jahat. Masyarakat Ayodhya menyambut kedatangan Rama dengan menyalakan ribuan lampu minyak (diya) untuk menerangi jalan dan merayakan kemenangan kebaikan. Legenda lain mengisahkan tentang Dewi Lakshmi, dewi kekayaan dan kemakmuran, yang dipercaya mengunjungi rumah-rumah yang bersih dan terang selama Diwali. Oleh karena itu, umat Hindu menghiasi rumah mereka dengan lampu dan dekorasi indah untuk menyambut kedatangan Dewi Lakshmi. Setiap daerah dan komunitas mungkin memiliki legenda Diwali yang berbeda, namun pesan utama yang disampaikan tetap sama: kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Tradisi dan Ritual Diwali

Perayaan Diwali melibatkan berbagai tradisi dan ritual yang unik dan bermakna. Setiap hari dalam lima hari perayaan Diwali memiliki arti dan tradisi tersendiri. Berikut adalah beberapa tradisi umum yang dilakukan selama Diwali:

Persiapan Menyambut Diwali

Sebelum Diwali tiba, rumah-rumah dibersihkan dan didekorasi dengan rangoli, yaitu seni lukis lantai menggunakan tepung berwarna atau bahan alami lainnya. Rangoli dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran ke dalam rumah. Selain itu, rumah-rumah juga dihiasi dengan lampu-lampu minyak (diya), lilin, dan lentera yang menciptakan suasana yang meriah dan penuh cahaya. Persiapan ini menunjukkan semangat menyambut hal-hal baik dan menyingkirkan energi negatif.

Hari Pertama: Dhanteras

Hari pertama Diwali disebut Dhanteras, yang merupakan hari untuk menghormati Dewi Lakshmi dan Dewa Kubera, dewa kekayaan. Pada hari ini, orang-orang membeli perhiasan emas atau perak, peralatan rumah tangga baru, atau barang-barang berharga lainnya sebagai simbol keberuntungan. Dhanteras juga menjadi waktu yang tepat untuk memulai investasi baru atau merencanakan keuangan.

Hari Kedua: Naraka Chaturdashi (Choti Diwali)

Hari kedua disebut Naraka Chaturdashi atau Choti Diwali (Diwali Kecil). Pada hari ini, umat Hindu memperingati kemenangan Dewa Krishna atas iblis Narakasura. Orang-orang mandi dengan minyak wangi dan mengenakan pakaian baru sebagai simbol pembersihan diri. Petasan dan kembang api mulai dinyalakan pada hari ini sebagai simbol mengusir kegelapan dan kejahatan.

Hari Ketiga: Lakshmi Puja (Diwali Sebenarnya)

Hari ketiga adalah hari utama perayaan Diwali, yaitu Lakshmi Puja. Pada hari ini, umat Hindu melakukan puja (sembahyang) untuk Dewi Lakshmi untuk memohon berkah kekayaan, kemakmuran, dan keberuntungan. Rumah-rumah diterangi dengan lampu-lampu dan lilin, dan keluarga berkumpul untuk makan malam bersama dan bertukar hadiah. Suasana pada malam Lakshmi Puja sangat meriah dan penuh kebahagiaan.

Hari Keempat: Govardhan Puja dan Annakut

Hari keempat disebut Govardhan Puja atau Annakut. Pada hari ini, umat Hindu mempersembahkan gunung makanan (Annakut) kepada Dewa Krishna sebagai ungkapan syukur atas berkah yang telah diberikan. Tradisi ini berasal dari kisah Krishna yang mengangkat Gunung Govardhan untuk melindungi penduduk desa dari hujan badai. Govardhan Puja juga menjadi waktu untuk merayakan hubungan antara manusia dan alam.

Hari Kelima: Bhai Dooj

Hari kelima adalah Bhai Dooj, yang merupakan hari untuk merayakan ikatan antara saudara laki-laki dan perempuan. Pada hari ini, para saudara perempuan memberikan hadiah kepada saudara laki-laki mereka dan mendoakan mereka panjang umur dan kebahagiaan. Bhai Dooj adalah simbol cinta dan persaudaraan.

Makanan Khas Diwali

Selain tradisi dan ritual, Diwali juga identik dengan makanan-makanan lezat. Berbagai macam manisan dan hidangan gurih disajikan selama Diwali, seperti ladoo, barfi, gulab jamun, samosa, dan masih banyak lagi. Makanan-makanan ini biasanya dibagikan kepada keluarga, teman, dan tetangga sebagai simbol kebersamaan dan berbagi kebahagiaan.

Manisan yang Menggugah Selera

Manisan adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan Diwali. Ladoo, dengan teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang khas, menjadi salah satu manisan yang paling populer. Barfi, dengan berbagai varian rasa dan warna, juga menjadi favorit banyak orang. Gulab jamun, bola-bola susu yang direndam dalam sirup gula, memberikan sensasi manis yang memanjakan lidah. Selain manisan tradisional, ada juga berbagai macam kue dan camilan modern yang disajikan selama Diwali. Kehadiran manisan melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.

Hidangan Gurih yang Menggoda

Selain manisan, hidangan gurih juga memeriahkan meja makan selama Diwali. Samosa, dengan isian kentang dan rempah-rempah yang lezat, menjadi camilan yang digemari. Kachori, roti goreng yang diisi dengan kacang hijau atau lentil, juga menjadi hidangan yang populer. Berbagai macam kari dan hidangan sayuran juga disajikan untuk melengkapi perayaan Diwali. Hidangan gurih memberikan keseimbangan rasa dan menambah semarak perayaan.

Diwali di Indonesia

Di Indonesia, Diwali juga dirayakan oleh komunitas Hindu India. Perayaan Diwali biasanya dilakukan di kuil-kuil Hindu dan di rumah-rumah warga. Umat Hindu India di Indonesia juga mengikuti tradisi dan ritual Diwali seperti yang dilakukan di India. Diwali menjadi momen penting bagi komunitas Hindu India di Indonesia untuk mempererat tali persaudaraan dan melestarikan budaya.

Perayaan yang Penuh Warna

Perayaan Diwali di Indonesia biasanya diwarnai dengan berbagai kegiatan, seperti puja khusus di kuil, pertunjukan seni dan budaya India, serta bazar makanan dan pakaian tradisional India. Komunitas Hindu India di Indonesia juga saling berkunjung dan bertukar hadiah selama Diwali. Suasana Diwali di Indonesia sangat meriah dan penuh dengan semangat kebersamaan.

Melestarikan Tradisi di Tanah Air

Perayaan Diwali di Indonesia menjadi sarana untuk melestarikan tradisi dan budaya India di tanah air. Generasi muda Hindu India di Indonesia belajar tentang makna dan sejarah Diwali melalui perayaan ini. Diwali juga menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya India kepada masyarakat Indonesia secara luas.

Kesimpulan

Jadi, guys, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu Diwali dan kenapa perayaan ini begitu istimewa? Diwali bukan hanya sekadar festival lampu, tapi juga perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan, terang atas kegelapan. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kamu tentang Diwali dan budaya India. Selamat merayakan Diwali bagi teman-teman yang merayakan! Semoga cahaya Diwali membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran bagi kita semua.